Minggu, 19 April 2015

Pemkab Terima Kucuran APBN Senilai Rp 41 miliar Realisasi 91 Persen

SUKABUMI - Pemerintah Kabupaten Sukabumi menerima kucuran Anggaran Pemebelanjaan Negara (APBN) melalui kementrian mencapai senilai Rp 41 miliar. Anggaran yang dikucurkan tersebut terbagi ke tujuh instansi pemerintahan dengan nominal yang bervariatif kucuran pada Tahu 2014 lalu. Hal tersebut terungkap pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sukabumi pada bulan maret silang.

" Anggaran yang dikucurkan sendiri paling banyak diserap Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan niali Rp 31 miliar dan realisasi 92 persen dengan nilai Rp 29 miliar disusul DinasKesehatan Kabupaten Sukabumi senilai Rp 5 miliar," ungkap Bupati Sukabumi Sukmawijaya.

Menurut Sukma, untuk kucuran APBN selanjutnya diserap oleh RSUD Palabuhanratusenilai Rp 1.6 miliar kemudian Dinas Kelautan dan Perikanan senilai Rp 1.4 miliar dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi senilai Rp 1.1 miliar. Selanjutnya Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sukabumisenilai Rp 520 juta dan Bidang Ketahanan Pangan senilai 518 juta.

" Urusan ketahanan pangan sendiri saat ini cadangan pangan pemerintah mencapai 31 ton, desa mandiri sebanyak enam desa dan ketersidaan pangan yakni padi 932 ribu ton,jagung 34ribu ton kedelai 18 ribu ton dan ubi kayu 165 ton," jelasnya

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Albani mengatakan, untuk dinas kesehatan kucuran dari APBN senilai Rp 5 miliar terealisasi hingga 99 persen untuk peningkatan pelayanan kesehatan dan kegiatan lainnya.

"Cakupan pelayanan kesehatan masayarakat di Kabupaten Sukabumi d esa siaga aktif mencapai Rp 95 persen. Fasilitas kesehatan puskesmas pembantu sebanyak 130 lokasi dengan kalkulasi hitungan jumlah penduduk 100 ribu penduduk dapat ditangani dengan lima atau enam puskesmas," jelasnya (FAL)
Baca Selengkapnya

Kamis, 16 April 2015

Warga Keluhkan Pembangunan Hotel Sunda Rasa


Pembangunan Hotel Sunda Rasa di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya keberadaan pembangunan hotel tersebut berdampak pada warga kwalitas air sumur warga yang keruh dan banjir disekitar warga.

" Saya tidak tau kenapa air sumur saya jadi kotor dan keruh begini. Diduga akibat adanya galian di hotel baik galian bor sumur atau galian lainnya." ungkap warga sekitar Aan Suhendar.

Menurutnya,bahkan ada sejumlah warga lainpun yang mengeluh kondisi hal yang sama dengan keberadaan hotel tersebut. Hotel yang akan dibangun saat ini juga menilai minim sosialisi pendekatan terhadap warga.

"Komitmen atau pihak hotel pun belum menerima kotribusi yang optimal bagi warga terutama dalam bidang sosial. Hal ini harus bisa diperhatikan oleh pihak hotel,katanya

Pihaknya merasa yakin dampak warga ini akibat dugaan pengeboran hotel untuk artesis. Karena tak mungkin hotel harus menggunakan air dari PDAM.

"Jika galian bor itu hanya kedalaman seperti ukuran warga berbahay. Sehingga air untuk warga pun habis di sedot,"katany

Sementara itu, Pemilik Hotel Sunda Rasa Andri Salim membantah adanya pengeboran artesis di hotelnya.

"Kami tak mengebor artesis untuk hotel kami. Hal itu tidak benar dan tak ada,"kilahnya. (FAL)
Baca Selengkapnya

Salabintana Hujan Es Batu




SALABINTANA - Hujan lebat disertai es menggegerkan warga Selabintana, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, 16/4 kemarin sore. Butiran es yang turun berukuran sebesar butiran kerikil yang sempat menjadi tontonan dan ke khawatiran warga sekitar.

"Sekitar jam 16.00 WIB hujan. Terus kedenger berisik di kanopi. Tang ting tung.. Pas dicek keluar ternyata udah banyak butiran es di halaman," ujar Draliyan Rizki Fadilah (25).

Hujan butiran es yang turun sendiri sekitar 20 menit yang membuat warga keluar rumah ingin melihatnya kebenaran tersebut.

"Suaranya sangat menakutkan, seperti hujan batu. Belum lagi ditambah hujan yang disertai angin yang membuat suasana semakin mencekam," katanya

Hal senada juga disampaikan Rizki Maulana, menurutnya hujan es membuat cat-cat rumah mengelupas. "Karena suasana memang seram banyak orang takut keluar rumah. Akibat hujan es ini banyak cat rumah yang terkelupas. Untuk genteng rumah masih aman dan kuat menahan benturan," terangnya. (FAL)



Baca Selengkapnya