Rabu, 21 Januari 2015

Gilaaa, Dokter Sekarwangi Gerayangi Pasiennya

SUKABUMI - Seorang dokter spesialis bedah yang berdinas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit  Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat dituding lecehkan pasiennya. Tudingan tersebut di tujukan terhadap seorang dokter spesialis bedah berinisial GS yang diduga telah melakukan tindakan asusila kepada pasien saat berada diruang kerjanya.
 
Saat dikonfirmasi melalui selularnya, Hilda (20) asal warga kampung Bojongsari Rt. 04/01 Desa Bojongsari Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi ini menceritakan perlakuan sang dokter. Kejadian itu berawal pada kamis 8 Januari 2015 saat Hilda memeriksakan kondisi sakit dibawah perut sebelah kanan yang sering dialaminya.
 
Saat pemeriksaan diruang periksa dokter bedah di RS Sekarwangi, "Saat pertama kali saya diperiksa oleh dokter perempuan katanya dari keluha itu tidak ada penyakit apa-apa," kata Hilda menceritakan.
 
Setelah itu GS datang dan langsung menanyakan keluhan yang saya alami. Lalu saya jelaskan sering mengalami sakit dibagian bawah perut sebelah kanan. Lalu kata dr GS itu bilang, " ya udah diperiksa saja dulu ya," kata Hilda menceritakan apa yang dikatakan GS itu.
 
Saat itu juga saya langsung diperiksa. Pertama sambil tidur namun katanya tidak kepegang. lalu disarankan berdiri dan disuruh membuka celana. "Saat pemeriksaan di RS Sekarwangi mis V saya di pegang-pegang tapi saat itu di temenin oleh perawatnya. GS itu mengatakan bahwa keluhan saya itu adalah turun bero yang sudah parah dan terjepit karena kelamaan dan harus secepatnya ditindak," Ungkap Hilda.
 
Setelah pemeriksaan itu Hilda diminta untuk datang kembali selasa (13/1/2015). namun setelah datang lebih awal malah diterakhirkan. Disaat terakhir itu GS malah bilang supaya saya ke tempat perakteknya yang ada di sebrang RS sekarwangi sambil berkata, "ya udah karena saya terburu-buru ini bawa aja hasil rongent nya ke peraktek saya di kimia farma." Kata Hilda meniru perkataanGS.
 
Setelah di Kimia Farma hanya ada pasien satu anak kecil. Dengan di temenin saudara saya masuk ke ruang periksa. Dan GS itu langsung melihat hasil rongent nya dan saat itu juga dokter mempersilahkan saudara saya untuk keluar katanya ini harus diperiksa dulu. Setelah saudara saya keluar, dr G itu langsung mengunci pintu dan menyuruh saya untuk membuka celana semuanya. Setelah dibuka, Mis V saya kembali di pijit-pijit katanya sih di pijit dulu supaya lempes kata GS itu. Ungkap Hilda.
 
Hilda merasa pijitan itu tak wajar karena pijitan itu berlangsung lama bahkan sampai kebawah, kan yang sakitnya itu dibawah perut kenapa harus kebawah-bawah, Namun GS itu malah bilang bagaimana rasanya.. " sambil meumpeun (menutup muka) karena malu " Biasa aja Dok.. kan yang sakitnya di bawah perut," kata Hilda sambil menangis.
 
Saat itu berasa gimana gitu, namun dokter itu malah bilang bentar ya saya ngambil biusan dulu kamu tiduran dulu aja jangan dulu bangun. setelah itu dokter itupun kembali melakukan nya sambil mengatakan bagaimana rasanya enak atau geli, " Dengan nada cetus saya bilang biasa aja dok," jelas Hilda lagi.
 
Setelah itu GS menanyakan ada benjolan tidak dibagian payudara. Saat itupun saya katakan tidak ada dok saya malu. "Tapi GS itu malah bilang gak usah malu sama dokter mah kalau sama supir angkot iya malu,.." Kata saya dokter jugakan sama manusia," saya juga malu, katanya.
 
Meski begitu GS itu tetap memaksa Hilda untuk membuka baju dan akhirnya hildapun membuka sendiri baju bagian atasnya. Setelah terbuka panyudara sayapun "dicabakan ku dokter teh" (dipegang-pegang sama dr itu) sambil berkata panyudara kamu mah bagus," padahal menurut Hilda panyudaranya tidak ada penyakit apa-apa. Jelas hilda.
 
Setelah pemeriksaan itu meski tidak dikasi obat, GS bilang ini mah tidak usah di operasi, tapi hari selasa atau hari kamis saya harus kontrol. tapi kalau tidak mau antri mah datang aja ke sini kepraktik saya kata dokter itu. " Dalam hati, saya mah tidak mau nyiar- nyiar jiga nu panasaran, masa harus buka semua celana dan baju saya tidk mau," Cetus Hilda.
 
Sementara itu dr G saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya melakukan pemeriksaan tersebut dan meruapakan pemeriksaan medis yang berkaitan dengan penyakit pasien. Pasien Hilda sendiri memiliki penyakit dalam bagian bawah pusar." Kami hanya melakukn pemeriksaan secara medis saja. Karena harus di lihat terlebih dahulu dampak penyakit tersebut seperti khawatir ada benjolan," kilahnya. (Ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar, kritik dan saran dari anda sekalian