SUKABUMI - Seorang dokter spesialis bedah
yang berdinas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Sekarwangi,
Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat dituding lecehkan pasiennya. Tudingan tersebut di tujukan terhadap
seorang dokter spesialis bedah berinisial GS yang diduga telah melakukan tindakan
asusila kepada pasien saat berada diruang kerjanya.
Saat dikonfirmasi melalui selularnya, Hilda
(20) asal warga kampung Bojongsari Rt. 04/01 Desa Bojongsari Kecamatan
Bantargadung, Kabupaten Sukabumi ini menceritakan perlakuan sang dokter. Kejadian itu berawal pada kamis 8 Januari
2015 saat Hilda memeriksakan kondisi sakit dibawah perut sebelah kanan yang
sering dialaminya.
Saat pemeriksaan diruang periksa dokter
bedah di RS Sekarwangi, "Saat pertama kali saya diperiksa oleh dokter perempuan
katanya dari keluha itu tidak ada penyakit apa-apa," kata Hilda
menceritakan.
Setelah itu GS datang dan langsung
menanyakan keluhan yang saya alami. Lalu saya jelaskan sering mengalami sakit
dibagian bawah perut sebelah kanan. Lalu kata dr GS itu bilang, " ya udah
diperiksa saja dulu ya," kata Hilda menceritakan apa yang dikatakan GS
itu.
Saat itu juga saya langsung diperiksa. Pertama
sambil tidur namun katanya tidak kepegang. lalu disarankan berdiri dan disuruh membuka
celana. "Saat pemeriksaan di RS Sekarwangi mis V saya di pegang-pegang tapi
saat itu di temenin oleh perawatnya. GS itu mengatakan bahwa keluhan saya itu
adalah turun bero yang sudah parah dan terjepit karena kelamaan dan harus
secepatnya ditindak," Ungkap Hilda.
Setelah pemeriksaan itu Hilda diminta untuk
datang kembali selasa (13/1/2015). namun setelah datang lebih awal malah
diterakhirkan. Disaat terakhir itu GS malah bilang supaya saya ke tempat perakteknya
yang ada di sebrang RS sekarwangi sambil berkata, "ya udah karena saya
terburu-buru ini bawa aja hasil rongent nya ke peraktek saya di kimia
farma." Kata Hilda meniru perkataanGS.
Setelah di Kimia Farma hanya ada pasien satu
anak kecil. Dengan di temenin saudara saya masuk ke ruang periksa. Dan GS itu
langsung melihat hasil rongent nya dan saat itu juga dokter mempersilahkan
saudara saya untuk keluar katanya ini harus diperiksa dulu. Setelah saudara
saya keluar, dr G itu langsung mengunci pintu dan menyuruh saya untuk membuka
celana semuanya. Setelah dibuka, Mis V saya kembali di pijit-pijit katanya sih di
pijit dulu supaya lempes kata GS itu. Ungkap Hilda.
Hilda merasa pijitan itu tak wajar karena pijitan
itu berlangsung lama bahkan sampai kebawah, kan yang sakitnya itu dibawah perut
kenapa harus kebawah-bawah, Namun GS itu malah bilang bagaimana rasanya..
" sambil meumpeun (menutup muka) karena malu " Biasa aja Dok.. kan
yang sakitnya di bawah perut," kata Hilda sambil menangis.
Saat itu berasa gimana gitu, namun dokter
itu malah bilang bentar ya saya ngambil biusan dulu kamu tiduran dulu aja jangan
dulu bangun. setelah itu dokter itupun kembali melakukan nya sambil mengatakan
bagaimana rasanya enak atau geli, " Dengan nada cetus saya bilang biasa
aja dok," jelas Hilda lagi.
Setelah itu GS menanyakan ada benjolan
tidak dibagian payudara. Saat itupun saya katakan tidak ada dok saya malu. "Tapi GS itu malah bilang gak usah malu sama dokter mah kalau sama supir angkot iya
malu,.." Kata saya dokter jugakan sama manusia," saya juga malu, katanya.
Meski begitu GS itu tetap memaksa Hilda
untuk membuka baju dan akhirnya hildapun membuka sendiri baju bagian atasnya.
Setelah terbuka panyudara sayapun "dicabakan ku dokter teh" (dipegang-pegang
sama dr itu) sambil berkata panyudara kamu mah bagus," padahal menurut
Hilda panyudaranya tidak ada penyakit apa-apa. Jelas hilda.
Setelah pemeriksaan itu meski tidak dikasi
obat, GS bilang ini mah tidak usah di operasi, tapi hari selasa atau hari
kamis saya harus kontrol. tapi kalau tidak mau antri mah datang aja ke sini kepraktik
saya kata dokter itu. " Dalam hati, saya mah tidak mau nyiar- nyiar jiga
nu panasaran, masa harus buka semua celana dan baju saya tidk mau," Cetus
Hilda.
Sementara itu dr G saat dikonfirmasi membenarkan
bahwa dirinya melakukan pemeriksaan tersebut dan meruapakan pemeriksaan medis
yang berkaitan dengan penyakit pasien. Pasien Hilda sendiri memiliki penyakit
dalam bagian bawah pusar." Kami hanya melakukn pemeriksaan secara medis
saja. Karena harus di lihat terlebih dahulu dampak penyakit tersebut seperti
khawatir ada benjolan," kilahnya. (Ade)